Kinerja perbankan syariah terus menunjukkan tren positif di semester I-2022. Hal ini terlihat dari pertumbuhan bisnis perbankan syariah pada paruh pertama tahun ini dan diperkirakan akan berlanjut sampai akhir tahun.
Bank Bjb Syariah misalnya, berhasil menorehkan kinerja positif pada semester pertama 2022 dengan meraup laba bersih senilai Rp 46,81 miliar, atau tumbuh hingga 347,94% year on year (yoy).
Peningkatan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Tercatat pembiayaan mencapai Rp 6,83 triliun atau naik 11,78% yoy pada Juni 2022.
DPK Bank Bjb Syariah mencapai Rp 8,21 triliun pada Juni 2022. Nilai itu meningkat signifikan hingga 25,15% yoy dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 6,56 triliun.
Jika dirinci simpanan terbesar berasal dari dana investasi non profit sharing terdiri dari giro Rp 985,22 miliar, tabungan Rp 1,62 triliun dan deposito Rp 5,05 triliun. Artinya, deposito berkontribusi 61,51% dari total simpanan Bjb Syariah.
Bank BTPN Syariah juga menorehkan kinerja positif per Juni 2022. Penyaluran pembiayaan mencapai Rp 11,1 triliun, naik 11% yoy dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu.
DPK Bank BTPN Syariah dijaga di level yang efisien pada Rp 11,9 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar atau melebih NPAT tahun 2021 yang sebesar Rp 770 miliar.
Sejalan dengan itu, aset perusahaan juga melonjak. Tercatat aset BTPN Syariah mencapai Rp 20,2 triliun, atau meningkat 16% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya
Sementara itu, Aset CIMB Niaga Syariah juga naik signifikan. Tercatat CIMB Niaga Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan dengan total aset yang tumbuh 23% menjadi Rp 58,91 triliun hingga akhir Juni 2022.
Dengan total pembiayaan CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 42,3 triliun dan DPK sebesar Rp 36,9 triliun per 30 Juni 2022.
Sumber: https://keuangan.kontan.co.id
Hits: 56